Burung yang Suka Membantu
Cooperative
breeding merupakan sistem sosial dimana
individu yang bukan orang tua kandung dari keturunan berperan aktif dalam
memelihara dan merawat keturunan. Individu yang membantu dalam merawat keturun
tersebut disebut helper. Helper merupakan
burung dewasa yang belum kawin (pembantu dalam sarang) yang membantu merawat
keturunan dengan cara mengumpulkan makanan, membangun sarang, serta menangkal
predator. Sekitar 3 persen (sekitar 300 spesies) spesies burung di seluruh
dunia memiliki sistem perkawinan cooperative
breeding. Para helper lebih
memilih untuk membantu orang tua asli tersebut daripada memaksimalkan reproduksinya sendiri. Sifat altruistik tersebut harus
sebanding dengan keuntungan yang akan ia dapatkan.
Todiramphus cinnamominus
Sumber : Google Image
Pada sebagian besar burung cooperative breeder seperti Micronesian Kingfisher (Todiramphus cinnamominus), memiliki helper yang biasanya merupakan burung muda yang matang secara reproduktif tetapi memilih untuk tidak berkembang biak.
Spesies lain, seperti Eurasian Nuthatch (Sitta europaea) yang
berusaha berkembang biak secara mandiri setiap tahun dan hanya berusaha
membantu pada saat sarang mereka mengalami kegagalan. Dalam
beberapa kasus yang unik, seperti pada populasi Seychelles warbler, cooperative
breeding tidak hanya dibantu oleh burung dewasa yang belum kawin, namun
dibantu juga oleh neneknya yang sudah tidak bereproduktif lagi.
Cooperative Breeding
Sumber : Youtube
Kehadiran helper
dalam cooperative breeding dapat
meningkatkan kelangsungan hidup anak burung yang baru menetas. Hasil tersebut
tentunya bermanfaat untuk generasi selanjutnya. Keuntungan dari cooperative breeding lebih jelas bila
dipertimbangkan berdasarkan teori Kin
selection yang dirumuskan oleh W.D. Hamilton pada tahun 1964. Kin selection merupakan bentuk seleksi
alam yang menyukai perilaku altruistik terhadap kerabat dekat. Meskipun
perilaku ini tidak secara langsung meningkatkan reproductive fitness para helper,
namun hal tersebut dapat memberikan keuntungan evolusioner genetik secara tidak
lagsung. Pada Micronesian Kingfisher (Todiramphus
cinnamominus), para helper juga
mendapatkan keuntungan lain dari cooperative
breeding yaitu berupa sarang untuknya berkembang biak selanjutnya tanpa
harus mencari atau memperebutkan sarang baru.
Referensi :
Ehrlich, Paul
R., David S. Dobkin, and Darryl Wheye. 1988. Cooperative breeding. 1 hlm. https:// web.stanford.edu/group/stanfordbirds/text/essays/Cooperative_Breeding.html, diakses 8
Desember 2017, pk. 20.00 WIB.
Gill, Frank. 2007. Ornithology. 3rd Edition. W.H. Freeman and Company, New York: xxvi + 758 hlm.
Gill, Frank. 2007. Ornithology. 3rd Edition. W.H. Freeman and Company, New York: xxvi + 758 hlm.
Metwalli, Omar. Cooperative
breeding in birds. 1 hlm. https://archive.cnx.org/contents/b3b9ec44-bff6-45e7-af11-f91e46ff883f@3/cooperative-breeding-in-birds,
diakses diakses 8 Desember 2017, pk. 21.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar